Senin, 19 April 2010
Lingkungan Sekolah
SMA Negeri 2 Tanjung Jabung Timur terletak di Kecamatan Muara Sabak Timur Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Tanjung Jabung Timur terbentuk berdasarkan Undang-Undang No. 54 Tahun 1999 Jo Undang-Undang No. 14 Tahun 2000 dengan luas 5.445 KM2 atau 10,2 % dari luas wilyah Provinsi Jambi, namun sejalan dengan berfungsinya Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, luas Kabupaten Tanjung Jabung Timur termasuk perairan dan 30 pulau kecil (termasuk Pulau Berhala, 11 diantaranya belum bernama) bertambah menjadi 13.102,25 KM2. Disamping itu memiliki panjang pantai sekitar 191 KM atau 90,5 % dari panjang pantai Provinsi Jambi, yang dikenal sebagai kawasan paling timur Pulau Sumatera potensial dikembangkan sebagai obyek rekreasi dan pariwisata bahari.
Topografi wilayah; dataran rendah, rawa-rawa, dengan ketinggian 0 – 10 meter dari permukaan laut. Sekitar 40,6 % luas daratan kabupaten ini merupakan kawasan hutan produksi, hutan lindung, tahura, dan kawasan TNB yang luasnya mencapai 138,244 Ha.
Jumlah penduduk saat ini 212.796 jiwa dengan pertumbuhan 1,1 % pertahun dihuni oleh etnis yang heterogen; Melayu, Bugis, Jawa, Banjar dan berbagai suku bangsa daerah lainnya. Persentase penduduk yang menamatkan SLTP dari 10,12 % (tahun 2001) menjadi 15,72 % (tahun 2008) ; menamatkan pendidikan SLTA naik dari 5,15 % (tahun 2001) menjadi 10,1 % (tahun 2008). Dari data ini terlihat bahwa pertumbuhan setiap tahun tingkat pendidikan penduduk tidak lebih dari 1 %, namun Angka Partisipasi Sekolah (APS) tingkat SLTA meningkat cukup signifikan dari 31,9 % (tahun 2001) menjadi 55,8 % (tahun 2008). Demikianlah pula kemampuan baca tulis penduduk meningkat dari 79 % pada tahun 2003 menjadi 95,2 % tahun 2008, atau meningkat lebih dari 20,5 %. Jumlah SLTA bertambah dari 3 unit (2001) menjadi 32 unit (2009).
Topografi wilayah; dataran rendah, rawa-rawa, dengan ketinggian 0 – 10 meter dari permukaan laut. Sekitar 40,6 % luas daratan kabupaten ini merupakan kawasan hutan produksi, hutan lindung, tahura, dan kawasan TNB yang luasnya mencapai 138,244 Ha.
Jumlah penduduk saat ini 212.796 jiwa dengan pertumbuhan 1,1 % pertahun dihuni oleh etnis yang heterogen; Melayu, Bugis, Jawa, Banjar dan berbagai suku bangsa daerah lainnya. Persentase penduduk yang menamatkan SLTP dari 10,12 % (tahun 2001) menjadi 15,72 % (tahun 2008) ; menamatkan pendidikan SLTA naik dari 5,15 % (tahun 2001) menjadi 10,1 % (tahun 2008). Dari data ini terlihat bahwa pertumbuhan setiap tahun tingkat pendidikan penduduk tidak lebih dari 1 %, namun Angka Partisipasi Sekolah (APS) tingkat SLTA meningkat cukup signifikan dari 31,9 % (tahun 2001) menjadi 55,8 % (tahun 2008). Demikianlah pula kemampuan baca tulis penduduk meningkat dari 79 % pada tahun 2003 menjadi 95,2 % tahun 2008, atau meningkat lebih dari 20,5 %. Jumlah SLTA bertambah dari 3 unit (2001) menjadi 32 unit (2009).
Langganan:
Postingan (Atom)
